Sabtu, 21 Juni 2008

Kehilangan Kepercayaan Diri

Nama saya Ayu, saya terlahir dari keluarga yang sederhana ayah saya seorang wiraswasta dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Saya anak pertama dari dua bersaudara, saat ini kami masih sekolah. Sejak kecil saya sudah memilaki cita – cita sebagai guru, agar cita – cita saya dapat tercapai saya sangat giat dalam belajar
.
Ternata untuk meraih cita – cita tidaklah semudah yang saya kira sebelumya,banyak sekali tantangan dan ujian yang harus saya lalui, berawal dari tidak adanya dukungan dari keluarga. Saat saya lulus dari SD saya ingin melanjutkan sekolah di pesantren tujuan saya masuk pesantren adalah agar mudah mewujudkan cita – cita saya kelak saya lulus dari pesantren dapat langsung mengajar walaupun hanya menjadi sebagai guru ngaji dikampung saya, ternyata keinginan saya ditentang oleh orangtua mereka menginginkan saya melanjutkan sekolah di SMP Negri tanpa saya ketahui ayah saya telah mendaftarkan saya ke salah satu SMP Negri di daerah saya, dengan berat hati saya harus mengikuti keinginan beliau.
Hari – hari di sekolah saya lalui terasa berat,sampai pada kelas dua SMP saya merasa sudah tidak sanggup menahan keinginan saya yang terpendam akhirnya saya berontak menjadi anak yang nakal, sejak itu saya mulai sering membolos sekolah kegiatan ini saya lakukan sampai kelas tiga SMP karena saat itu orangtua saya dapat panggilan dari sekolah dikarenakan kenakalan yang saya lakukan, sampai dirumah saya dimarahi orang tua dan saat itu saya sangat sedih dan menyesal karma telah membuat orang tua saya kecewa dan sampai membuat ibu saya menangis karma kenakalan yang saya lakukan,saya menceritakan kepada ibu tentang apa yang saya rasakan sebenarnya setelah saya critakan semuanya ibu menjajikan kepada saya kelak lulus SMP saya boleh melanjutkan SMA di pesantren hati saya sangat senang mendengarnya.Setelah itu sikap saya menjadi berubah saya mulai kembali giat belajar agar saya dapat meraih cita – cita dan dapat lulus dari SMP dengan nilai yang memuaskan. Setelah ujian pengumumanpun tiba Alhadulillah saya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Ternyata kejadiannya sama seperti saya akan masuk SMP, setelah lulus dari SMP ayah saya langsung mendaftarkan saya di SMA Negri di daerah saya. Dengan rasa kesal saya harus mengikutinya dan saat itu saya brfikir mungkin ini adalah jalan saya untuk meraih cita – cita dan pada saat itu barulah saya berkomitmen untuk mengenakan jilbab, awalnya keluarga dan teman – teman tidak setuju karena mereka takut saya tidak bias nenjaga komitmen saya dan saya meyakinkan mereka akhirnya mereka mengijinkan. Mulai saat itu saya yakin bahwa saya dapat mencapai cita – cita saya dengan jalan harus giat belajar agar kelak saya dapat kuliah di Universitas Negri. Alhamdulillah saya ternyata dapat melajutkan kuliah di Universitas, fakultas, dan jurusan yang saya inginkan.
Alhamdulillah semoga cerita ini dapat menjadi pengalaman para bagi para pembaca dan saya mohon doanya agar cita – cita saya dapat tercapai..

Tidak ada komentar: